Sabtu, 31 Oktober 2009

Mati di Usia 17 Tahun

Hari itu berjalan seperti biasanya. Aku berangkat ke sekolah dengan memakai seragam sekolah yang sangat pantas aku kenakan di tubuhku yang lumayan bagus..(kata orang).
Tapi hari itu aku pengen sekali membawa motor yang baru saja ortuku beli dari dealer motor dekat kotaku. Aku mohon kepada ibuku agar diperbolehkan untuk membawa motor ke sekolah. Tapi ibuku melarang dengan menasehati aku... Awalnya aku diam dengan semua omongan dan nasehat ibu aku itu. Sekali lagi aku mohon kepada ibu aku agar di ijinkan membawa motor. "Ibu,aku mohon bu, ini sudah siang . sudah jam Setengah 7. nanti kalau saya terlambat gimana bu." Ibuku menjawab.."ibu bilang jangan,,, kamu kan belum terlalu bisa mengendarai motor ud." "tapi kan bu,ini sudah siang..."jawabku. Ibu bilang nggak. lagipula jalan menuju ke sekolahmu kan jalan raya yang banyak kendaraan besar disana. sedangkan kamu belum terlalu bisa mengendarai motor." nasehat ibu.
Diam diam aku menuju kedalam rumah dan mengambil helmet serta kunci motor di kamar aku. tanpa sepengetahuan ibu aku, aku langsung saja pergi menuju ke sekolah.
Aku mengendarai motor dengan enaknya sambil melirik kiri kanan,melihat cewek2 sekolahan lain yang sedang menunggu mobil angkutan seperti yang aku lakukan tiap harinya.
Waktu itu,aku mengendarai motor dengan kecepatan penuh... aku ngaak tahu apa akibatnya nanti jika aku lose control. Aku melihat sebuah truk besar dihadapanku. Awalnya aku ingin mendahuluinya. dan setelah itu aku nggak tahu apa apa. Aku bangun dengan rasa sakit yang amat di kepalaku. Aku melihat banyak sekali orang yang berkumpul ditepi jalan sana. Aku mencoba tuk melihatnya,tapi ambulance segera membuyarkan kerumunan orang itu. Aku baru tahu kalau tadi telah ada kecelakaan yang sangat tragis,karena aku melihat darah begitu banyak di jalan. Ku coba tanya pada orang untuk mengetahui apa yang terjadi. Tapi smua orang kayaknya acuh semua kepadaku.seakan tak mendengar semua perkataanku..
Aku berjalan menuju ke ambulance tadi,aku melihat kedua orang tuaku tampak lebih tua disana. Aku heran,mengapa kedua orang tuaku sampai kesini,padahal tadi aku lihat orang tuaku sedang di rumah waktu aku berangkat ke sekolah.Nggak seperti biasanya... Ku coba tuk melangkah ke orang tua saya tapi mereka seperti orang yang tidak aku kenal lagi. Mereka menangis sangat kacau. Aku terdiam dan bingung. Sebenarnya apa yang terjadi sampai sampai kedua orang tuaku menangis dan tampak pucat.Aku mendekati Ibuku yang nampak kacau di pelukan ayahku. Aku berkata,"Ibu mengapa kok nangis,,,," tapi ibuku tak menjawabnya. Kutanya lagi pada ayahku."Yah,mengapa ibu nangis yah?" lagi lagi mereka tidak menjawab pertanyaanku. Aku jadi tambah bingung. Sebenarnya apa yang telah terjadi? Aku tertunduk lesu di tepi jalan sana. Sesaat,orang orang pada kumpul semua. Akupun segera melihat orang yang kecelakaan tadi,kok sampai membuat kedua orang tuaku menangis. Ibuku dengan gemetarnya membuka kain bercampur darah yang membungkus korban kecelakaan itu. Aku kaget sambil nangis ketika yang di buka oleh ibuku tadi adalah aku. ANAK KESAYANGANNYA.
Aku coba tuk bertanya pada ibu tapi ibu tak mendengarkanku> "Ibu,ini aku ibu. Anak ibu yang baik. aku belum mati bu,Aku masih ingat bagaimana tadi pagi aku dibangunkan ibu tuk mandi. Ibu dengan baiknya menyiapkan seragamku dan membuatkan aku sarapan. Ibu juga selalu mencium pipiku dikala aku masih tidur." Ibuku tidak menjawabnya. Aku putus asa atas apa yang aku lakukan saat itu."Ayah,ini aku ayah. anak ayah yang ayah banggakan.Aku masih ingat bagaimana ayah menginginkanku menjadi polisi kelak. ayah juga mengajariku tuk giat berolahraga." ayahku tak mendengarnya juga. kucoba meraih tangan ibuku dan ayahku,tapi aku tidak bisa. Saat itu aku baru sadar bahwa aku telah mati. Ya allah sebaiknya aku belum mati. Aku masih muda, masih punya cita cita. Mengapa Engkau mencabut nyawaku ya Allah. Aku tidak tega melihat kedua orang tua saya menagis.. Apa salahku ya tuhan,hingga semua ini terjadi kepadaku. aaa
selanjutnya aku melihat jasad aku di kubur di dalam tanah. kembali lagi aku melihat kedua orang tuaku menangis.... aku berteriak,AKU BELUM MATI. Ibu,tolong aku ibu. aku berjanji akan selalu membahagiakan ibu. aku janji tidak akan nakal dan menjadi anak yang berbakti. aku juga janji akan selalu mematuhi semua nasehat ibu. Tolong ibu,,,,tolong aku... Mengapa tubuh aku dikubur di saat aku masih muda. Semua nggak adil. Aku masih punya masa depan yang cerah,mengapa tuhan mengambil nyawaku. AKU TIDAK MATI,,,,,,UMURKU BARU 17 tahun. ya tuhan salah apa aku....